Buang air kecil berdarah disebut juga dengan hematuria, yaitu kondisi ketika terdapat darah di dalam urine. Meski umumnya tidak berbahaya, kondisi ini tidak boleh dianggap sepele karena dapat menjadi tanda penyakit serius, seperti infeksi saluran kemih, penyakit ginjal, hingga kanker.
Adanya darah di dalam urine akan membuat warna urine menjadi kemerahan atau sedikit kecokelatan. Umumnya urine yang normal tidak mengandung darah, terkecuali pada wanita yang sedang mengalami menstruasi.
Hematuria terbagi menjadi dua jenis, yaitu microscopic hematuria dan gross hematuria. Microscopic hematuria adalah kondisi ketika darah tidak terlihat di dalam urine. Sementara pada gross hematuria, urine akan berwarna kemerahan atau kecokelatan karena adanya darah.
Penyebab Buang Air Kecil Berdarah
Pada kondisi normal, ginjal akan menyaring cairan di dalam tubuh untuk mencegah kebocoran darah atau protein di dalam urine. Akan tetapi pada kondisi hematuria, terjadi kebocoran di dalam satu saluran kemih, misalnya ureter, uretra, ginjal, atau kandung kemih yang mengakibatkan darah bocor ke dalam urine.Kebocoran tersebut bisa disebabkan oleh beberapa kondisi berikut:
a. Infeksi saluran kemih (ISK)
b. Batu ginjal
c. Penyakit ginjal
d. Pembesaran kelenjar prostat
e. Kanker prostat, kanker ginjal, atau kanker kandung kemih
f. Kelainan darah, seperti anemia sel sabit dan hemofilia
g. Obat-obatan tertentu, seperti aspirin dan penisilin
Faktor Risiko Buang Air Kecil Berdarah
Seseorang berisiko mengalami buang air kecil berdarah jika ia mengalami penyakit yang dapat memicu kondisi tersebut. Selain itu, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya buang air kecil berdarah, yaitu:a. Merokok
b. Mengonsumsi obat pereda nyeri dalam jangka waktu panjang
c. Terpapar zat kimia tertentu
d. Terpapar radiasi
e. Berusia di atas 50 tahun
f. Melakukan olahraga berat
g. Memiliki keluarga yang mengalami hematuria
Gejala Buang Air Kecil Berdarah
Buang air kecil berdarah ditandai dengan warna urine yang menjadi merah muda, kemerahan, atau kecokelatan. Namun, jika jumlah darah dalam urine tidak terlalu banyak, kemungkinan warna urine tidak berubah.Tergantung penyebab yang mendasarinya, buang air kecil berdarah dapat disertai dengan gejala lain, seperti:
a. Nyeri perut bagian bawah
b. Sering atau sulit buang air kecil
c. Nyeri pinggang
d. Mual dan muntah
e. Demam
Diagnosis Buang Air Kecil Berdarah
Untuk mendiagnosis buang air kecil berdarah, dokter akan mengajukan pertanyaan seputar penyakit yang pernah diderita dan obat-obatan yang dikonsumsi pasien. Dokter juga akan menanyakan frekuensi buang air kecil, warna urine, serta ada tidaknya gumpalan darah dan rasa nyeri.Selanjutnya, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik secara menyeluruh. Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan penunjang untuk memastikan diagnosis, seperti berikut:
a. Tes urine, untuk melihat ada tidaknya darah di dalam urine dan mendeteksi kemungkinan infeksi atau batu saluran kemih
b. Pemindaian dengan MRI, CT scan, atau USG, untuk memeriksa kondisi saluran kemih
c. Sistoskopi, untuk melihat kondisi saluran kencing dan kandung kemih dengan memasukkan selang berkamera melalui lubang kencing
Pengobatan Buang Air Kecil Berdarah
Penanganan pada buang air kecil berdarah adalah dengan mengobati penyebabnya. Pengobatan yang dapat dilakukan adalah:a. Antibiotik, untuk mengobati infeksi saluran kemih
b. Obat penghambat 5-alpha reductase, untuk mengatasi pembesaran kelenjar prostat
c. Terapi gelombang, untuk memecahkan batu saluran kemih
Pada kondisi tertentu, dokter juga dapat menyarankan pasien untuk menjalani prosedur operasi guna menangani penyebab buang air kecil berdarah.
Komplikasi Buang Air Kecil Berdarah
Komplikasi yang dapat terjadi akibat buang air kecil berdarah tergantung pada penyebab yang mendasarinya. Jika terjadi akibat infeksi ginjal, penderitanya dapat mengalami gagal ginjal. Sementara bila disebabkan oleh kanker dan tidak segera diatasi, maka kanker akan semakin parah dan sulit diatasi.Pencegahan Buang Air Kecil Berdarah
Buang air kecil berdarah cukup sulit dicegah karena penyebabnya beragam. Namun, ada beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk menghindari penyakit penyebab hematuria, yaitu:a. Menjaga berat badan ideal
b. Rutin berolahraga
c. Konsumsi makanan sehat dan bergizi seimbang
d. Batasi asupan makanan asin
e. Minum air putih dengan cukup
f. Hindari menahan buang air kecil
g. Tidak merokok
h. Bersihkan organ intim setelah berhubungan seksual
Meski demikian, urine yang berubah warna menjadi kemerahan atau kecokelatan tidak selalu menandakan kencing berdarah. Perubahan pada warna urine bisa saja terjadi akibat mengonsumsi obat-obatan, buah-buahan tertentu, atau akibat menstruasi.
Oleh sebab itu, jika Anda mengalami gejala seperti yang telah disebutkan di atas, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter. Dengan begitu, dokter dapat melakukan pemeriksaan dan memberikan penanganan yang tepat sesuai penyebabnya.